pafitiakur.org memberikan paparan lebih banyak dan detail terkait alamat dari kantor Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI). Dengan mendengarkan sosialisasi dari organisasi profesi ini maka Anda akan lebih maksimal dalam mempelajari aneka jenis obat. Misalnya saja seperti Lisinopril yaitu obat antihipertensi yang termasuk dalam kelas inhibitor enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor).
Struktur kimianya adalah turunan dari lisin dengan rumus molekul C21H31N3O5. Lisinopril bekerja dengan menghambat enzim ACE, yang mengurangi produksi angiotensin II dan menyebabkan vasodilatasi, serta penurunan tekanan darah.
Obat ini biasanya diminum dalam bentuk tablet, dengan dosis awal 10 mg sekali sehari, yang dapat ditingkatkan berdasarkan respon pasien. Indikasi lisinopril termasuk hipertensi, gagal jantung kongestif, dan nefropati diabetik. Terminologi yang sering muncul dengan lisinopril mencakup ACE inhibitor, vasodilatasi, tekanan darah, dan angiotensin II.
Tak Hanya Masalah Hipertensi, Aneka Infeksi Juga Menjadi Sasaran Sosialisasi
Tak hanya soal hipertensi sebagai masalah kesehatan yang kerap mengenai masyarakat Indonesia, tetapi juga infeksi. Karena itu PAFI sigap dalam menjelaskan apa itu Metronidazole, yaitu antibiotik dan antiprotozoal yang digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri dan parasit. Struktur kimianya adalah derivatif nitroimidazol dengan rumus molekul C6H9N3O3.
Metronidazole bekerja dengan merusak DNA mikroorganisme yang rentan, yang menyebabkan kematian sel. Obat ini biasanya diminum dalam bentuk tablet atau gel topikal, dengan dosis tergantung pada jenis dan lokasi infeksi. Indikasi metronidazole termasuk infeksi anaerob, trichomoniasis, giardiasis, dan amebiasis. Terminologi yang terkait dengan metronidazole mencakup nitroimidazol, antiprotozoal, anaerob, dan DNA mikroorganisme.
Lalu ada juga Clindamycin yaitu antibiotik yang digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri. Struktur kimianya adalah turunan dari lincomycin dengan rumus molekul C18H33ClN2O5S. Clindamycin bekerja dengan menghambat sintesis protein bakteri dengan mengikat subunit ribosom 50S, yang mengganggu pertumbuhan bakteri.
Medicine tersebut ini biasanya diminum dalam bentuk kapsul, injeksi, atau gel topikal, dengan dosis tergantung pada jenis dan keparahan infeksi. Indikasi clindamycin termasuk infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi saluran pernapasan, dan infeksi tulang dan sendi. Terminologi yang terkait dengan clindamycin meliputi lincosamide, antibiotik, ribosom 50S, dan sintesis protein. Masih banyak lagi info yang bisa Anda dapatkan ketika mengakses laman pafitiakur.org.